Ada 4 macam skala pengukuran yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.
skala
pengukuran dibedakan menjadi 2 pada penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif, pada penelitian kualitatif menggunakan skala
nominal dan ordinal dan pada penelitian kuantitatif menggunakan skala
interval dan skala rasio.
Pengertian.
Skala nominal
Skala nominal adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori atau kelompok tertentu (Sekaran, 2006). Misalnya data jenis kelamin yang terbagi dua kelompok laki-laki dan wanita.
Skala Ordinal
Data ordinal adalah data yang tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya dalam beberapa cara (Sekaran, 2006).
Skala ordinal sederhana adalah rangking. Ketika peneliti pasar meminta Anda untuk menentukan peringkat 5 jenis sepeda motor dari paling anda sukai s/d tidak anda sukai.
Skala Interval
Adalah skala interval adalah skala yang sama seperti nominal dan ordinal namun mempunyai karakteristik tetap dan dapat dinotasikan dalam fungsi matematika. Skala interval menurut Sekaran (2006) menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan tiap variabel.
Skala ratio
Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai dasar, dan memiliki titik o absolute. Skala ini merupakan skala tertinggi dari tiga skala sebelumnya. Contoh skala rasio adalah usia, jumlah penjualan, penghasilan, laba dan sebagainya.
Contoh lain........................
Skala nominal adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori atau kelompok tertentu (Sekaran, 2006). Misalnya data jenis kelamin yang terbagi dua kelompok laki-laki dan wanita.
Skala Ordinal
Data ordinal adalah data yang tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya dalam beberapa cara (Sekaran, 2006).
Skala ordinal sederhana adalah rangking. Ketika peneliti pasar meminta Anda untuk menentukan peringkat 5 jenis sepeda motor dari paling anda sukai s/d tidak anda sukai.
Skala Interval
Adalah skala interval adalah skala yang sama seperti nominal dan ordinal namun mempunyai karakteristik tetap dan dapat dinotasikan dalam fungsi matematika. Skala interval menurut Sekaran (2006) menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan tiap variabel.
Skala ratio
Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai dasar, dan memiliki titik o absolute. Skala ini merupakan skala tertinggi dari tiga skala sebelumnya. Contoh skala rasio adalah usia, jumlah penjualan, penghasilan, laba dan sebagainya.
Contoh lain........................
1. Skala nominal
Adalah skala yang semata-mata hanya untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain. Contoh:
Data
|
Kode (a)
|
Kode (b)
|
Yuni
|
1
|
4
|
Desi
|
2
|
2
|
Ika
|
3
|
3
|
Astuti
|
4
|
1
|
Keterangan:
Kode 1 sampai dengan 4 (a) semata-mata hanyalah untuk memberi tanda
saja, dan tidak dapat dipergunakan sebagai perbandingan antara satu data
dengan data yang lain. Kode tersebut dapat saling ditukarkan sesuai
dengan keinginan peneliti (menjadi alternatif b) tanpa mempengaruhi apa
pun.
2. Skala ordinal
Adalah
skala ranking, di mana kode yang diberikan memberikan urutan tertentu
pada data, tetapi tidak menunjukkan selisih yang sama dan tidak ada nol
mutlak. Contoh:
Data
|
Skala Kecantikan (a)
|
Skala Kecantikan (b)
|
Yuni
|
4
|
10
|
Desi
|
3
|
6
|
Ika
|
2
|
5
|
Astuti
|
1
|
1
|
Skala
kecantikan (a) di atas menunjukkan bahwa Yuni paling cantik (dengan
skor tertinggi 4), dan Astuti yang paling tidak cantik dengan skor
terendah (1). Akan tetapi, tidak dapat dikatakan bahwa Yuni adalah 4
kali lebih cantik dari pada Astuti. Skor yang lebih tinggi hanya
menunjukkan skala pengukuran yang lebih tinggi, tetapi tidak dapat
menunjukkan kelipatan. Selain itu, selisih kecantikan antara Yuni dan
Desi tidak sama dengan selisih kecantikan antara Desi dan Ika meskipun
keduanya mempunyai selisih yang sama (1). Skala kecantikan pada (a)
dapat diganti dengan skala kecantikan (b) tanpa mempengaruhi hasil
penelitian.
Skala
nominal dan skala ordinal biasanya mempergunakan analisis statistik non
parametrik, contoh: Korelasi Kendall, Korelasi Rank Spearman, Chi
Square dan lain-lain.
3. Skala interval
Skala
pengukuran yang mempunyai selisih sama antara satu pengukuran dengan
pengukuran yang lain, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh:
Data
|
Nilai Mata Kuliah (a)
|
Skor Nilai Mata Kuliah (b)
|
Yuni
|
A
|
4
|
Desi
|
B
|
3
|
Ika
|
C
|
2
|
Astuti
|
D
|
1
|
Tabel
di atas menunjukkan bahwa nilai A setara dengan 4, B setara dengan 3, C
setara dengan 2 dan D setara dengan 1. Selisih antara nilai A dan B
adalah sama dengan selisih antara B dan C dan juga sama persis dengan
selisih antara nilai C dan D. Akan tetapi, tidak boleh dikatakan bahwa
Yuni adalah empat kali lebih pintar dibandingkan Astuti, atau Ika dua
kali lebih pintas dari pada Astuti. Meskipun selisihnya sama, tetapi
tidak mempunyai nilai nol mutlak.
4. Skala rasio
Adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh:
Data
|
Tinggi Badan
|
Berat badan
|
Yuni
|
170
|
60
|
Desi
|
160
|
50
|
Ika
|
150
|
40
|
Astuti
|
140
|
30
|
Tabel
di atas adalah menggunakan skala rasio, artinya setiap satuan
pengukuran mempunyai satuan yang sama dan mampu mencerminkan kelipatan
antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain. Sebagai contoh; Yuni
mempunyai berat badan dua kali lipat berat Astuti, atau, Desi mempunyai
tinggi 14,29% lebih tinggi dari pada Astuti.
Skala pengukuran interval dan rasio biasanya dikenal alat statistik parametrik
Posting Komentar