Home » » Makalah Aqidah Akhlak

Makalah Aqidah Akhlak

Written By Unknown on Kamis, 11 November 2010 | 05.13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, karunia, taufiq, serta hidayah-Nya dalam dalam menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Aqidah Akhlak. Selain itu makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan terutama pada bab tasawuf.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Fachrurodji selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 03 Pekalongan.
2. Bapak Fatkhudin Spdi selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak.
3. Semua teman-teman dan pihak yang telah membantu, mendukung terselesaikannya Makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman serta dapat menambah wawasan yang luas.
Demikian uraian singkat makalah ini.






















Pekalongan,....November 2010

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu islam yang lebih menekankan aspek
rohani dari pada jasmani. Tasawuf lebih menekankan akhirat dari pada dunia fana, sedangkan dalam kaitannya dengan pemahaman keagamaan, tasawuf lebih menekankan penafsiran batiniah dari pada lahiriyah.
Pada masa Nabi Muhammad saw istilah tasawuf memang belum ada, namun esensi perilaku tasawuf lebih banyak dilakukan, baik oleh Nabi maupun oleh para sahabat.
Demikian pula perilaku kehidupan keseharian Nabi Muhammad saw dan para sahabat yang sangat sederhana, qanaah dan sabar merupakan contoh perilaku tasawuf.
Itulah yang menyebabkan orang-orang berfikir bahwa tasawuf itu berdampak negatif bagi masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa tasawuf muncul sebagai gerakan kritik perlawanan terhadap penguasa yang bergaya hidup bermewah-mewahan. 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perilaku Tasawuf Pada Diri Nabi Muhammad SAW
Perikehidupan Nabi Muhammad saw merupakan benih-benih tasawuf yaitu pribadi Nabi Muhammad saw yang sederhana, zuhud, dan tidak pernah terpesona oleh kemewahan dunia. Pada suatu waktu Nabi saw datang kerumah istrinya, Aisyah binti Abu Bakar As-shiddiq. Ternyata rumahnya tidak ada makanan. Keadaan seperti itu beliau terima dengan sabar, lalu Ia menahan laparnya dengan berpuasa.
Perilaku tasawuf Nabi saw juga dapat dilihat dari ibadah beliau yang senantiasa sholat sampai larut malam. Aisyah istri beliau pernah bertanya :”wahai junjungan, bukankah dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni Allah swt, kenapa engkau masih terlalu banyak melakukan sholat?” Nabi saw menjawab :”Aku ingin menjadi hamba yang benyak bersyukur”.(H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalam diri Nabi Muhammad saw terdapat sifat-sifat utama yaitu : Rendah hati, Lemah lembut, Jujur, Tidak suka mencari cacat orang lain, Sabar, Tidak angkuh, Santun dan tidak mabuk pujian, Serta tidak pernah putus asa, Sehingga Allah swt memujinya dalam Al-qur’an Surat Al-qalam ayat 4.



“Dan sesungguhnya Kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”
Demikian pula dengan surat Al-Ahzab ayat 21





“Sesungguhnya telah ada pada (Diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah swt dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

B. Perilaku Tasawuf Pada Para Sahabat Nabi saw.
Kehidupan para sahabat Nabi saw dijadikan acuan oleh para sufi, dikarenakan para sahabat sebagai murid langsung Rasulullah saw.
a. Abu bakar as-siddiq
Pada awalnya ia adalah saudagar quraisy yang kaya raya. Setelah masuk islam, ia menjadi orang yang sangat sederhana. Ia menyumbangkan seluruh hartanya untuk perjuangan islam ketika menghadapi perang tabuk. Diriwayatkan bahwa selama enam hari dalam seminggu Abu bakar selalu dalam keadaan lapar. Abu bakar menghiasi dirinya dengan sifat-sifat rendah hati, santun, sabar, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah swt dengan ibadah dan dzikir.
b. Umar bin Khattab
Umar bin Khatab terkenal dengan keheningan jiwa dan kebersihan kabulnya sehingga Rosulullah saw berkata:”Allah telah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati Umar”.
Diriwayatkan bahwa suatu ketika setelah menjabat menjadi khalifah, ia berpidato dengan memakai baju yang bertambal dua belas sobekan. Umar bin Khattab juga banyak meluangkan waktu malamnya untuk sholat dan dzikir, karena waktu siangnya banyak digunakan untuk mengurus kepentingan umat.
c. Utsman bin Affan
Beliau adalah seorang yang zuhud, tawaduk, banyak mengingat Allah swt. Banyak membaca Al-qur’an dan memiliki akhlak terpuji. Ketika perang tabuk, ia pernah membeli sebuah telaga milik kaum yahudi untuk kepentingan umat muslim. Dan ketika terjadi paceklik ia juga menyumbangkan seribu ekor unta.
d. Ali bin Abi thalib
Kezuhudan kerendahan hati Ali terlihat pada kehidupan yang sangat sederhana. Ia tidak malu memakai pakaian bertambal dan ia sendiri yang menambalnya.
Ali memiliki keistimewaan tersendiri yakni pengertian-pengertiannya yang agung. Isyaratnya yang halus, dan ungkapan tentang tauhid, makfiat, iman, ilmu-ilmu luhur, dan sebagainya.
Selain keempat sahabat Rasulullah, ada juga sahabat lain, seperti Abu Dzar al Ghifari, Salman al-Farisi, Mu’az bin jabal, Abu ubaidah bin jarrah, dan sebagainya. 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tasawuf pada massa Rasulullah saw belum ada tetapi Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya seperti Abu Bakar as-shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib sudah melakukan perilaku tasawuf. Namun masyarakat pada massa Nabi Muhammad saw belum percaya dengan adanya tasawuf, karena masyarakat tersebut belum mengetahuinya.
Oleh karena itu, pada saat Nabi Muhammad saw wafat, banyak sastrawan dan politikus yang menulis sejarah hidup Nabi Muhammad saw bahwa hidup sederhana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bukanlah suatu kewajiban agama, tetapi dengan cara itulah beliau memberikan teladan tentang ketangguhan mental yang tidak lemah, sehingga mampu menghadapi tantangan dan permasalahan yang dihadapi.
Begitu juga dengan kehidupan para sahabat Nabi Muhammad saw. Perbuatan dan ucapan mereka senantiasa mengikuti kehidupan Nabi saw. Tekun beribadah dan sederhana dalam hidupnya, justru cenderung kekurangan sebab semua harta yang dimiliki diserahkan untuk perjuangan islam.

B. Saran
Mengingat perilaku Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya, kami menyarankan :
1. Agar masyarakat tahu tentang perilaku tasawuf Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya.
2. Agar masyarakat bisa mencontoh sifat Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya.
3. Agar masyarakat mengerti sejarah Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duniaku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger