Home » » aku ini siapa

aku ini siapa

Written By Unknown on Kamis, 11 November 2010 | 04.51

Di suatu malam dalam heningnya suasana sebuah piring terbang turung dari langit hitam yang ditaburi bintang, turunlah sebuah makluk dari balik pintu dengan memberikan seorang anak kepada pak Darto, sebelumnya mereka memang sudah berjanjian ditempat tersebut. “ Tolong jaga anak kami, saat bulan purnama dan ia berumur 17 tahun kami akan datang untuk menjemput anak kami ”, kata mereka yang wajahnya tak seperti makluk bumi itu. “ Kami akan menjaga anak kalian seperti anak kami sendiri ” sambil meminta bayi tersebut, lalu mereka pergi secepat kilat menuju bertaburannya bintang. “Kita sekarang mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk menjaga anak ini” sambil mengajak istrinya pulang kerumah.
Matahari mulai nampak dan melirik bumi dengan cerahnya, istrinya menyibukkan diri didapur dan sekarang ia harus melayani anggota barunya, saat makan pagi dimulai mereka terhenti karena tangisan bayi. Mereka langsung menuju kekamar dengan serentak, “kenapa bayi ini seperti manusia tidak seperti mahkluk itu” tanya istri pak Darto kepada pak Darto. Pak Darto langsung menuju ke ladangnya, “mau kemana pak?, saya tanya kok malah pergi.” “mau ke ladang” jawab pak Darto. Di ladang ia membuktikan bahwa ladangnya yang satu hektar dulu kering tak berair sekarang tumbuh subur karena diberi obat semalam oleh mahkluk asing tersebut, setelah melihat ladangnya subur ia langsung pulang karena takut istrinya ada apa-apa. Setelah dirumah Pak Darto keheranan “kenapa anak ini seperti anak manusia tidak seperti mahkluk asing itu, apakah mereka mempunyai semacam sihir” tanya dalam hatinya.
“Aku berangkat kekantor dulu bu”
“hati-hati dijalan”
“iya??
“Oh ya lupa, nanti bapak sepulang dari kantor tolong belikan susu untuk besok”
“Yaa, jika tidak lupa dan hampir saja bapak lupa, nanti bapak tidak bisa pulang cepat karena ada meeting dari kantor yang membicarakan tentang perkebunan”.
Seiring berjalannya detik dan berputarnya bumi anak itu telah tumbuh besar dan sekarang ia duduk di bangku SMA ternama kelas 1 semester ke2 di yogyakarta yang biasa teman-teman panggil dengan sebuatan Adly dan nama panjangnya adalah Adly Ramadhan, dan dia juga mempunyai adik yang bernama joko.
Saat pulang sekolah rina memanggil-manggil adly yang sedang berjalan terburu-buru
“hei... tunggu, kenapa harus terburu-buru kayak dikejar-kejar elien saja kau itu”
“kan kamu udah tau tugas sehari-hari sepulang sekolah yaitu menjemput adik aku”
“ya ya aku tahu kebiasaanmu, tapikan katanya hari ini SMP dibubarkan untuk rapat para guru”
“Emangnya rapatnya apa”
“Mana aku tahu, emang aku kepala sekolahnya pa?”
“Aku pulang dulu?”
“OK rina, see you later” sambil mengendarai motor bebek kesukaannya.
Saat ia mau menjemput adiknya emang para murid SMP tidak terlihat hidung dagunya satupun dan ternyata emang udah pada pulang. Hari-harinya ia lalui dengan motor bebeknya.
Saat malam datang mengganti siang yang begitu panas di bulan juli ini, dia sekarang berada dibangku kelas 12 alam 1 dan Adly merasakan kejanggalan yang menimpa dirinya, dia menatap cermin tajam-tajam dan ternyata emang benar, bagian tubuhnya mengalami perubahan yang tidak semestinya pada manusia. “ada apa dengan aku ini, kenapa wajah aku tak kelihatan seperti manusia dan saat kuraba wajah ini tak seperti yang dicermin” kata didalam hatinya sambil bercermin. Dia lalu pergi keluar rumah dengan menatap bertaburnya bintang yang menghiasi malam. “oh tuhan... berilah petunjukmu kenapa aku bisa jadi seperti ini, apakah ini cobaan bagiku yang harus kujalani darimu jika benar maka berilah kesabaran padaku”
Hari demi hari ia jalani dengan kesedihan. Setiap sepulang sekolah dia langsung berjumpa dengan cermin. “Aku ini siapa dan kenapa wajah didalam cermin itu tak seperti wajahku yang dulu!?”
Didengarlah kata-kata yang keras tapi sedikit lirih itu oleh pak Darto, pak Darto langsung menghampirinya.
“kau tidak bersalah nak? Dan wajah yang berada didalam cermin itu memang dirimu yang sebenarnya”.
“tidak mungkin ini wajah asliku, ini seperti elien dan aku ini manusia!??” kesal dan rasa putus asapun menghantui dirinya.
“kalau ini wajahku yang asli, berarti aku tidak berasal dari bangsamu!?”kata Adly lagi
“memang benar? Dirimu bukan dari bangsa kami, kamu dititipkan kekami karena saat kamu masih bayi bangsa kamu sedang berperang, dan kamu adalah raja berikutnya dari bangsa kamu.”
“apakah itu benar?” air mata dan kesedihanpun mengalir dari Adly
“benar nak, besok bulan purnama datang dan dirimu harus pulang kebangsamu sendiri”
Keesokan harinya keluarga pak Darto berkumpul kecuali joko karena dia sudah tertidur lelap diranjangnya, tepatnya saat bunyi jam dinding menunjuk pukul 12 Adly diantar pak darto untuk menemui keluarganya yang sebenarnya, mereka menunggu piring terbang itu turun kebumi, suatu cahaya menunjukkan bahwa cahaya itu piring terbang dan saat itupun pesawat itu turun untuk turun kebumi dan menjemput anaknya,
“terimakasih telah menjaga anak kami” kata elien itu
Wajah Adly langsung berubah kebentuk aslinya menjadi seperti bangsanya. “sampai jumpa ayah/ibu jika ada waktu aku akan mengunjungi kalian?”
“sampai juga anakku?”
Seperti biasanya hanya dalam waktu sekejab pesawat itu langsung menghilang di telan langit hitam yang dihiasi para bintang.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Duniaku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger